
Khutbah Jumat: Isra Miraj dan Pentingnya Masjid Al-Aqsa
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللَّهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
قَالَ الله تَعَالَى: يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
وَقَالَ الله تَعَالَى: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Marilah kita senantiasa meningkatkan takwa kepada Allah SWT dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Shalawat dan salam marilah kita limpahkan kepada Nabi kita yakni Nabi Muhammad Saw.
Pada kesempatan yang penuh keberkahan ini, khatib akan menyampaikan khutbah tentang peristiwa Isra’ Mi’raj dan pentingnya Masjid Al-Aqsa, simbol kemuliaan yang telah Allah tetapkan bagi umat Islam.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Peristiwa Isra’ Mi’raj seharusnya menjadi pengingat akan hubungan spiritual umat Islam dengan Masjid Al-Aqsa. Rasulullah SAW dipindahkan oleh Allah SWT dari Masjidilharam ke Masjid Al-Aqsa dalam satu malam. Ada lima alasan utama mengapa Masjid Al-Aqsa memiliki nilai yang sangat penting bagi kita umat Islam.
Pertama, Masjid Al-Aqsa adalah kiblat pertama umat Islam. Sebelum umat Islam diperintahkan untuk menghadap Ka’bah, mereka menghadap Masjid Al-Aqsa dalam salat mereka. Hal ini diabadikan dalam QS. Al Baqarah ayat 144, Allah berfirman:
قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَاۤءِۚ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰىهَا ۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ لَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ
“Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Kitab (Taurat dan Injil) tahu, bahwa (pemindahan kiblat) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.”
Ayat di atas menunjukkan bahwa sejak awal, Palestina telah menjadi bagian dari tata ibadah dan sejarah Islam yang begitu istimewa.
Kedua, Masjid Al-Aqsa adalah tempat terjadinya Isra’ Nabi Muhammad SAW, salah satu mukjizat terbesar dalam sejarah Islam. Dalam perjalanan agung ini, Rasulullah SAW diperjalankan oleh Allah SWT dari Masjidilharam ke Masjid Al-Aqsa, sebelum kemudian diangkat menuju Sidratul Muntaha di langit tertinggi. Peristiwa ini bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan yang penuh hikmah.
Ketiga, Masjid Al-Aqsa menjadi tempat di mana Rasulullah SAW memimpin salat berjamaah dengan para nabi. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:
فَحانَتِ الصَّلاةُ فأمَمْتُهُمْ
“Kemudian tibalah waktu salat, maka akun pun mengimami mereka (para Nabi).” (HR. Muslim).
Peristiwa ini menunjukkan persatuan umat dan kesinambungan risalah yang dibawa oleh para nabi dari zaman ke zaman. Dalam momen penuh keagungan ini, Masjid Al-Aqsa menjadi saksi atas kesatuan pesan ilahi yang disampaikan sejak Nabi Adam AS hingga Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para nabi. Kejadian ini menegaskan bahwa Islam adalah kelanjutan dari ajaran tauhid yang telah dibawa oleh para nabi sebelumnya.
Hal ini juga menjadi simbol bahwa Nabi Muhammad SAW tidak hanya sebagai imam dalam salat tersebut, tetapi juga sebagai pemimpin risalah terakhir yang menyempurnakan ajaran-ajaran sebelumnya.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Keempat, tanah di sekitar Masjid Al-Aqsa adalah tempat yang diberkahi. Allah menyelamatkan Nabi Ibrahim dan Nabi Luth ke tanah ini dari ancaman kaumnya, sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-Anbiya ayat 71.
وَنَجَّيْنٰهُ وَلُوْطًا اِلَى الْاَرْضِ الَّتِيْ بٰرَكْناَ فِيْهَا لِلْعٰلَمِيْنَ
Dan Kami selamatkan dia (Ibrahim) dan Luth ke sebuah negeri yang telah Kami berkahi untuk seluruh alam.
Ayat di atas menunjukkan bahwa bahwa Masjid Al-Aqsa adalah tempat pembebasan dari kezaliman dan tegaknya kebenaran.
Kelima, Masjid Al-Aqsa memiliki keberkahan yang meliputi seluruh wilayahnya. Dengan luas kompleks sebesar 144.000 meter persegi, setiap sudut tanah Masjid Al-Aqsa adalah tanah suci yang dilimpahi keberkahan Allah SWT.
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT menegaskan keberkahan Masjid Al-Aqsa, sebagaimana firman-Nya dalam Surah Al-Isra ayat 1:
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.
Jamaah yang dimuliakan Allah,
Sebagai umat Islam, kita memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga Masjid Al-Aqsa, baik secara fisik maupun spiritual. Perbanyaklah doa untuk saudara-saudara kita di Palestina yang sedang berjuang mempertahankan Masjid Al-Aqsa dari segala bentuk ancaman. Tingkatkan kesadaran kita terhadap pentingnya tempat suci ini dalam Islam, karena Masjid Al-Aqsa bukan hanya simbol sejarah, tetapi juga bagian dari akidah kita.
Semoga Allah SWT senantiasa menjaga keimanan kita, melindungi Masjid Al-Aqsa, dan mengokohkan ukhuwah Islamiah di antara kita semua. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
أَقُولُ قَوْ لِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ اَمَّا بَعْدُ
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Sebagai penutup, marilah kita meneladani Nabi Muhammad Saw sebagai utusan terakhir Allah yang membawa risalah kebenaran dan menjadi contoh sempurna bagi umat manusia. Beliau adalah suri teladan yang harus kita ikuti dalam segala aspek kehidupan, agar kita senantiasa berada di jalan yang diridhai Allah. Semoga dengan meneladani akhlak dan ajaran beliau, kita dapat meraih kebahagiaan di dunia dan keselamatan di akhirat. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ, وَالْمُؤْ مِنِيْنَ وَالْمُؤْ مِنَاتِ, اَلْاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتِ, اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ, يَا قَاضِىَ الْحَاجَاتِ, وَيَا كَافِىَ الْمُهِمَّاتِ
اَللّهُمَّ اَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُ قْنَا اتِّبَاعَةَ, وَاَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْناَ اجْتِنَابَهُ
رَبَّنَا اتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
اِنَّ اللهَ يَاْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ, اِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْىِ, يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Source:
https://muhammadiyah.or.id/2025/01/khutbah-jumat-isra-miraj-dan-pentingnya-masjid-al-aqsa/
#khutbah #khutbahjumat #muhammadiyah
Comments
No comments yet. Be the first to comment!