
Oleh : Ani Jumrotun
Peserta Sekolah Tabligh PWM Jateng, Angkatan 2 di Wonosobo
Perempuan sering kali dihadapkan pada berbagai peran sekaligus dalam kehidupannya. Seorang perempuan bisa menjadi ibu, istri, anak, serta menjalankan profesi atau peran sosial lainnya. Tuntutan peran ganda ini dapat menimbulkan tekanan dan tantangan tersendiri.
Oleh karena itu, penting bagi perempuan untuk mengembangkan pola pikir yang adaptif dan progresif, yaitu growth mindset. Dengan growth mindset, perempuan dapat melihat setiap tantangan sebagai kesempatan untuk tumbuh dan belajar, daripada menganggapnya sebagai batasan yang tetap.
Dalam konteks Islam, setiap individu dianjurkan untuk terus belajar, mengembangkan diri, dan berusaha meningkatkan kualitas hidupnya. Hal ini selaras dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya ilmu, keimanan, dan perbuatan baik.
---
Teori Growth Mindset
Growth mindset merupakan konsep psikologi yang dipopulerkan oleh Carol Dweck, seorang psikolog dari Universitas Stanford. Inti dari growth mindset adalah keyakinan bahwa kemampuan, kecerdasan, dan bakat bukanlah sesuatu yang statis, melainkan dapat dikembangkan melalui usaha, pembelajaran, dan pengalaman. Orang dengan growth mindset percaya bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar dan merupakan kesempatan untuk memperbaiki diri.
Di sisi lain, fixed mindset adalah keyakinan bahwa kualitas diri sudah ditentukan sejak lahir dan tidak banyak ruang untuk perkembangan. Orang yang memiliki fixed mindset cenderung menghindari tantangan dan cepat menyerah ketika menghadapi kesulitan.
Bagi perempuan yang menjalankan berbagai peran, mengadopsi growth mindset berarti:
Melihat tantangan sebagai peluang: Setiap peran yang dijalankan—baik sebagai ibu, istri, anak, maupun profesional—memberikan kesempatan untuk belajar hal-hal baru.
Belajar dari kegagalan: Menganggap kesalahan sebagai proses belajar untuk mencapai perbaikan diri.
Menghargai proses belajar: Menyadari bahwa proses pengembangan diri tidak instan, tetapi memerlukan kesabaran dan konsistensi.
Terus berinovasi dan beradaptasi: Mencari cara-cara baru untuk mengatasi masalah dan meningkatkan kualitas diri dalam berbagai peran.
---
Penerapan Growth Mindset dalam Peran Ganda Perempuan
1. Sebagai Ibu
Sebagai ibu, perempuan tidak hanya bertanggung jawab atas perawatan fisik dan emosional anak, tetapi juga pendidikan dan pembentukan karakter mereka. Dengan menerapkan growth mindset, seorang ibu dapat:
Mendorong Anak untuk Belajar: Mengajarkan anak bahwa kemampuan dapat berkembang melalui usaha dan kerja keras. Misalnya, memberikan pujian atas proses belajar anak, bukan hanya hasil akhirnya.
Menjadi Teladan: Dengan terus mengembangkan diri dan belajar, ibu menunjukkan kepada anak bahwa belajar adalah proses seumur hidup.
Dalil terkait:
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
> "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri."
(QS. Ar-Ra'd: 11)
Ayat ini mengajarkan bahwa perubahan dan perbaikan diri adalah tanggung jawab individu, dimulai dari diri sendiri. Seorang ibu dengan growth mindset akan terus berusaha mengubah dan meningkatkan diri untuk kebaikan keluarga.
2. Sebagai Istri
Dalam peran sebagai istri, growth mindset dapat diterapkan untuk menciptakan hubungan yang harmonis dan saling mendukung. Hal ini dapat diwujudkan melalui:
Komunikasi Terbuka dan Belajar Bersama: Mengembangkan keterampilan komunikasi dan memecahkan masalah bersama pasangan.
Menerima Kritik dan Saran: Melihat setiap masukan sebagai kesempatan untuk tumbuh dan memperbaiki diri dalam hubungan.
Dalil terkait:
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah mudahkan baginya jalan ke surga."
(HR. Muslim)
Hadis ini menekankan pentingnya mencari ilmu, yang juga dapat diterapkan dalam konteks hubungan pernikahan dengan terus belajar dan meningkatkan kualitas diri agar hubungan semakin harmonis.
3. Sebagai Anak
Sebagai anak, perempuan harus tetap menghormati orang tua dan terus belajar dari pengalaman serta petuah yang diberikan. Growth mindset mendorong:
Kemandirian dalam Belajar: Mengambil inisiatif untuk mencari ilmu dan memahami nilai-nilai yang diajarkan oleh orang tua.
Kerendahan Hati dan Rasa Syukur: Menyadari bahwa setiap pengalaman, baik suka maupun duka, adalah pelajaran berharga yang mendewasakan diri.
4. Sebagai Profesional
Dalam dunia kerja, perempuan yang mengusung growth mindset cenderung lebih adaptif dan inovatif. Mereka:
Menghadapi Tantangan Kerja: Melihat setiap tantangan sebagai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan profesional.
Berinovasi dan Berkembang: Terus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan kinerja serta kompetensi.
Dalil terkait:
Islam mendorong umatnya untuk terus belajar dan berkembang. Dalam konteks ini, kita bisa merujuk pada semangat mencari ilmu yang diajarkan oleh Nabi Muhammad ﷺ, yang pernah bersabda:
"Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim (laki-laki dan perempuan)."
(HR. Ibnu Majah)
Tindakan Praktis Berdasarkan Ajaran Islam dan Growth Mindset
1. Mengatur Waktu dengan Baik:
Perempuan dengan peran ganda perlu belajar mengelola waktu agar setiap aspek kehidupan mendapatkan perhatian yang tepat. Misalnya, menetapkan jadwal harian yang mencakup waktu untuk belajar, bekerja, dan beristirahat.
2. Mengembangkan Diri Secara Terus-Menerus:
Mengikuti kursus, membaca buku, atau bergabung dalam komunitas diskusi untuk menambah pengetahuan dan keterampilan, baik dalam hal keagamaan maupun profesional.
3. Membangun Jaringan Sosial yang Positif:
Terlibat dalam komunitas yang mendukung perkembangan diri, seperti kelompok studi, komunitas profesional, dan forum diskusi agama.
4. Refleksi dan Evaluasi Diri:
Secara rutin melakukan evaluasi diri terhadap pencapaian dan tantangan yang dihadapi, serta mencari solusi agar perbaikan diri dapat terus dilakukan.
5. Mengintegrasikan Nilai-Nilai Islam dalam Kehidupan Sehari-hari:
Menjadikan Al-Qur’an dan Sunnah sebagai pedoman utama dalam pengambilan keputusan dan interaksi dengan lingkungan, serta menerapkan prinsip-prinsip keimanan, ilmu, dan akhlak dalam setiap tindakan.
---
Kesimpulan
Penerapan growth mindset bagi perempuan yang menjalankan peran ganda sebagai ibu, istri, anak, dan profesional merupakan strategi efektif untuk mengatasi berbagai tantangan kehidupan. Dengan keyakinan bahwa kemampuan dapat terus berkembang melalui usaha dan pembelajaran, perempuan dapat mengubah setiap rintangan menjadi peluang untuk tumbuh.
Ajaran Islam mendukung semangat belajar dan perbaikan diri. Seperti yang tertulis dalam QS. Ar-Ra'd: 11, perubahan diri adalah langkah awal menuju perbaikan keadaan. Serta hadits Nabi ﷺ tentang keutamaan menuntut ilmu yang mendorong setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan, untuk terus berkembang.
Dengan mengintegrasikan prinsip growth mindset dan nilai-nilai Islam, perempuan dapat menjalankan peran ganda dengan lebih optimal, harmonis, dan penuh keberkahan. Semoga tulisan ini dapat memberikan inspirasi dan panduan praktis untuk terus maju dalam setiap aspek kehidupan.
Wallahu a'lam.
Comments
No comments yet. Be the first to comment!