Home > Article > Category > OPINI

MENYAMBUT BULAN SUCI RAMADHAN

MENYAMBUT BULAN SUCI RAMADHAN

Kedatangan seorang bupati ke rumah kita tentu akan disambut dengan persiapan yang matang. Kita akan membersihkan rumah, menyiapkan hidangan terbaik, dan memastikan segala sesuatunya tertata rapi. Sambutan hangat dan penuh suka cita pun akan kita berikan saat beliau tiba.
Mengapa kita bersedia melakukan persiapan sedemikian rupa? Tentu karena bupati adalah tamu istimewa bagi kita. Kita ingin memberikan yang terbaik sebagai bentuk penghormatan.
Lantas, bagaimana seharusnya kita menyambut bulan Ramadhan? Bulan yang lebih istimewa dari sekadar kunjungan seorang bupati?
Ramadhan adalah tamu agung yang kehadirannya sangat dinantikan. Ia membawa berkah, ampunan, dan kesempatan emas untuk meningkatkan kualitas diri. Sudahkah kita mempersiapkan diri menyambut kedatangannya? Jangan sampai Ramadhan tiba, namun kita masih belum berbenah diri.
Berikut adalah beberapa persiapan yang perlu kita lakukan untuk menyambut bulan Ramadhan:
* Memperbanyak Doa
Menjelang Ramadhan, perbanyaklah doa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala  agar kita dipertemukan dengan bulan suci ini. Kita memohon agar diberi kesempatan untuk menjalani ibadah puasa dan meraih keberkahan di dalamnya.
Doa ini sangat penting, sebab kita tidak pernah tahu apakah kita masih diberi umur untuk bertemu Ramadhan tahun depan.
Selain itu, kita juga berdoa agar Allah Subhanahu Wa Ta'ala  memudahkan kita dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadhan. Tanpa pertolongan dan hidayah-Nya, kita tidak akan mampu beribadah dengan maksimal.
Para sahabat dan tabi'in adalah contoh terbaik dalam menyambut Ramadhan. Mereka sangat antusias dan menggunakan kesempatan dalam doa mereka untuk memohon kepada Allah agar bisa bertemu Ramadhan.
Mu'alla bin Al-Fadhl, seorang ulama tabi' tabiin, berkata,

كانوا يدعون الله تعالى ستة أشهر أن يبلغهم رمضان يدعونه ستة أشهر أن يتقبل منهم

"Dulu para sahabat, selama enam bulan sebelum datang Ramadhan, mereka berdoa agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan. Kemudian, selama enam bulan sesudah Ramadhan, mereka berdoa agar Allah menerima amal mereka selama bulan Ramadhan." (Lathaif Al-Ma'arif, hlm. 264)

Di antara doa yang bisa kita contoh adalah doa yang diriwayatkan oleh Yahya bin Abi Katsir, seorang ulama tabi'in, bahwa sebagian sahabat ketika mendekati datangnya Ramadhan mereka berdoa,
اللّهم سلمني إلی رَمَضَانَ وسلم لِي رَمَضَانَ وتسلمه مِنِي متقبلا

"Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan." (Lathaif Al-Ma'arif, hlm. 264)

* Memperbanyak Istighfar dan Memohon Ampunan Allah Subhanahu Wa Ta'ala 
Sebagai manusia, kita tidak luput dari kesalahan dan dosa. Oleh karena itu, sebelum memasuki bulan Ramadhan, hendaknya kita memperbanyak istighfar dan memohon ampunan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala .
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam  bersabda,
كل بني آدم خطاء وخير الخطائين التوابون

"Setiap manusia pasti berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah orang yang bertobat." (HR. Imam Ahmad)

Dengan bertaubat dan memohon ampunan, dosa-dosa kita akan diampuni oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala . Hati kita pun akan menjadi bersih dan ringan, sehingga kita dapat menjalankan ibadah dengan lebih semangat dan khusyuk.
* Membiasakan Diri Melakukan Kebaikan
Kebiasaan baik tidak bisa dibentuk secara instan. Diperlukan proses dan latihan yang terus-menerus. Oleh karena itu, sebelum Ramadhan tiba, biasakanlah diri kita untuk melakukan kebaikan-kebaikan kecil secara rutin.
Rasulullah Shallallahu 'alahi wa sallam  mengingatkan,
مَنْ يَسْتَعِف يُعِفُهُ الله ، وَمَنْ يَتَصَبَرْ يُصَبِّرْهُ الله ، وَمَن يَستغن يغنه الله
"Siapa yang melatih diri menjaga kehormatan, maka Allah akan jaga kehormatannya, siapa yang melatih diri untuk bersabar, Allah jadikan dia penyabar. Dan siapa yang merasa cukup, Allah akan memberikan kecukupan." (HR. Bukhari, Abu Daud, dan yang lainnya)


Ketika Ramadhan tiba, ada dua amalan besar yang akan rutin dilakukan oleh umat Islam, yaitu berpuasa di siang hari dan membaca Al-Qur'an (tadarus). Keduanya membutuhkan kesabaran.
Oleh karena itu, biasakanlah diri kita untuk bersabar sejak sekarang. Mulailah latihan bersabar dengan banyak membaca Al-Qur'an. Latihan sabar membaca Al-Qur'an akan memudahkan kita banyak membaca Al-Qur'an ketika Ramadhan. Setidaknya, dalam sehari kita bisa membaca satu juz.
* Bertekad Menjadikan Ramadhan Kesempatan untuk Berubah
Ramadhan adalah momentum yang tepat untuk melakukan perubahan diri menjadi lebih baik. Kita harus memiliki tekad yang kuat untuk memanfaatkan bulan Ramadhan sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri, meningkatkan kualitas ibadah, dan meninggalkan perbuatan dosa.
Jangan biarkan Ramadhan berlalu tanpa memberikan perubahan positif dalam hidup kita. Jadikan Ramadhan ini sebagai titik balik untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
* Berilmu Dulu Sebelum Beramal Ibadah Ramadhan
Sebelum Ramadhan tiba, penting bagi setiap Muslim untuk memahami fikih tentang puasa Ramadhan. Pelajari rukun puasa, syarat wajib puasa, sunah-sunah puasa, hal-hal yang membatalkan puasa, dan lain sebagainya.
Jangan sampai kita memasuki bulan Ramadhan dalam keadaan jahil tentang ilmu agama. Ingatlah bahwa ibadah harus didasari dengan ilmu. Ibadah tanpa ilmu bisa jadi tidak diterima oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Imam Bukhari pernah membuat bab yang berjudul,
باب العلم قبل القول والعمل 
"Penjelasan, bahwa ilmu harus didahulukan sebelum berbicara dan beramal." (Shahih Bukhari, 1/130)

Beramal dengan ilmu, dalam arti berdasarkan dalil, akan membuat amal kita semakin mantap dan meyakinkan.


Oleh : Nur Ahmad Rifai
(Peserta Sekolah Tabligh Wonosobo)

Comments

No comments yet. Be the first to comment!

Leave a Reply