Home > Article > Category > OPINI

MEMILIKI ANAK SHOLEH : DOA DAN PERAN ORANG TUA

MEMILIKI ANAK SHOLEH : DOA DAN PERAN ORANG TUA


Oleh: Nur Ahmad Rifa'i
Peserta Sekolah Tabligh PWM Jateng
Setiap orang tua tentu mendambakan anak-anaknya tumbuh menjadi pribadi yang sholeh dan sholehah. Namun, mewujudkan hal ini bukanlah perkara mudah. Dibutuhkan taufik dan hidayah dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala , serta usaha yang sungguh-sungguh dari orang tua.
Peran Doa
Doa merupakan senjata utama seorang mukmin. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam  sering memanjatkan doa agar hatinya tetap teguh pada agama-Nya. Beliau bersabda,
يا مقلب القلوب ثبت قلبي على دينك وعلى طاعتك

“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di  
   atas agama-Mu” (HR. al-Nasai’).
Doa lain yang dapat diamalkan adalah:
اللھم مُصرف القلوب صرف قلوبَنَا إلى طاعَتك 
“Ya Allah, Dzat yang mengurus seluruh hati, arahkanlah hati kami 
   terhadap ketaatan kepada-Mu” (HR. Muslim).
Doa-doa ini menunjukkan bahwa hati manusia berada di tangan Allah Subhanahu Wa Ta'ala . Segala upaya kita dalam mendidik anak akan berhasil jika Allah meridhoi.

Peran Orang Tua
Selain berdoa, orang tua juga memiliki peran yang sangat penting dalam mendidik anak. Beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua antara lain:
* Menjadi Teladan: Anak-anak cenderung meniru apa yang dilakukan  
   orang tuanya. Oleh karena itu, jadilah contoh yang baik dalam 
   menjalankan ibadah, akhlak, dan perilaku sehari-hari.
* Memberikan Pendidikan Agama: Ajak anak-anak untuk belajar 
   agama sejak dini. Ajarkan mereka tentang shalat, membaca Al-
   Qur'an, dan nilai-nilai Islam lainnya.
* Memantau Pergaulan Anak: Perhatikan dengan siapa anak-anak  
   bergaul. Lingkungan pergaulan sangat berpengaruh terhadap 
   pembentukan karakter anak.
* Komunikasi yang Efektif: Bangun komunikasi yang terbuka dengan 
   anak-anak. Dengarkan keluh kesah mereka dan berikan nasihat 
   dengan cara yang baik.
• Tanggung Jawab Orang Tua
   Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam  bersabda,


كلُّكم راعٍ وكلُّكم مسؤولٌ عن رعيتِهِ 
فالأميرُ الذي على الناسِ راعٍ عليهم وهو مسؤولٌ عنهم 
والرجلُ راعٍ على أهلِ بيتِهِ وهو مسؤولٌ عنهم 
والمرأةُ راعيةٌ على بيتِ بعلها وولدِهِ وهي مسؤولةٌ عنهم
وعبدُ الرجلِ راعٍ على بيتِ سيدِهِ وهو مسؤولٌ عنهُ 
ألا فكلُّكم راعٍ وكلُّكم مسؤولٌ عن رعيتِهِ


“Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai  pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya. Amir (kepala Negara), dia adalah pemimpin manusia secara umum, dan dia akan diminta pertanggungjawaban atas mereka. Seorang suami dalam keluarga adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka. Seorang istri adalah pemimpin di dalam rumah tangga suaminya dan terhadap anak-anaknya, dan dia akan odimintai pertanggungjawaban atas mereka. Seorang hamba sahaya adalah pemimpin dalam urusan harta tuannya, dia akan dimintai pertanggungjawaban atasnya. Ketahuilah, bahwa setiap kalian adalah pemimipin dan setiap kalian akan diminta pertanggungjawaban atas siapa yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari no. 2554 dan Muslim no. 1829)
Hadis di atas menegaskan bahwa orang tua memiliki tanggung jawab yang besar dalam mendidik anak-anaknya. Jika kita lalai dalam mendidik anak, maka kita akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala .
Kesimpulan
Memiliki anak yang sholeh adalah dambaan setiap orang tua. Untuk mewujudkannya, dibutuhkan doa, usaha, dan kesabaran. Orang tua harus menjadi teladan yang baik, memberikan pendidikan agama yang cukup, memantau pergaulan anak, serta membangun komunikasi yang efektif. Ingatlah, bahwa keberhasilan dalam mendidik anak adalah anugerah dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala .

Comments

No comments yet. Be the first to comment!

Leave a Reply