Home > Article > Category > OPINI

CABANG-CABANG KEIMANAN

CABANG-CABANG KEIMANAN


Oleh: Nur Ahmad Rifa'i
Peserta Sekolah Tabligh PWM Jateng

Beriman kepada Allah merupakan hubungan yang sangat erat antara manusia dengan Tuhannya. Manusia, sebagai makhluk paling mulia di muka bumi, dianugerahi hati dan akal yang luhur. Keimanan merupakan permata yang menghiasi hati, sementara pemikiran yang jernih merupakan hasil dari akal yang sehat. Oleh karena itu, iman adalah anugerah terbesar yang diberikan Allah kepada manusia.
a. Cabang-Cabang Keimanan
الإيمانُ بضعٌ وسبعون شعبةً ، أعلاها قولُ لا إله إلا الله ، وأدناها إماطةُ الأذى عن الطريقِ
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Iman itu memiliki tujuh puluh tiga sampai tujuh puluh sembilan cabang. Cabang yang paling tinggi adalah ucapan ‘La ilaha illallah’ (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah dengan benar selain Allah), dan cabang yang paling rendah adalah meminggirkan gangguan dari jalan. Malu pun termasuk bagian dari iman.” (HR. Muslim)
Dari hadist di atas, kita dapat memahami bahwa iman memiliki banyak sekali cabang atau bagian. Setiap ketaatan yang kita lakukan merupakan perwujudan dari iman tersebut.
b. Makna Iman
Iman bukan sekadar pengakuan lisan, melainkan keyakinan yang tertanam dalam hati dan diwujudkan dalam perbuatan. Seseorang dapat mengaku beriman, tetapi belum tentu amalannya sesuai dengan iman yang diyakininya. Oleh karena itu, iman harus dibuktikan dengan perbuatan nyata.

Iman adalah keyakinan yang sempurna terhadap segala sesuatu yang datang dari Allah dan Rasul-Nya, disertai dengan upaya menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan, 
أن تؤمن بالله وملائكته وكتبه ورسله وباليوم الآخر وبالقدر خيره وشره

“Iman adalah engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan takdir baik maupun buruk.” (HR. Bukhari dan Muslim)
c. Dampak Maksiat terhadap Iman
Maksiat adalah perbuatan yang melanggar perintah Allah. Setiap orang yang melakukan dosa besar atau terus-menerus melakukan dosa kecil, disebut sebagai ahli maksiat. Meski demikian, seorang pelaku maksiat tidak keluar dari iman, namun imannya akan berkurang. Maksiat dapat menjauhkan seseorang dari kesempurnaan iman.
d. Jenis-Jenis Maksiat
Maksiat terbagi menjadi dua jenis, yaitu dosa besar dan dosa kecil.
* Dosa Besar: Dosa besar adalah dosa yang memiliki sanksi yang jelas baik di dunia maupun di akhirat, seperti syirik, membunuh, zina, sihir, dan lain-lain. Dosa besar dapat menghilangkan keimanan jika tidak segera bertaubat.
* Dosa Kecil: Dosa kecil adalah dosa yang tidak memiliki sanksi yang jelas, namun jika terus-menerus dilakukan dapat menjadi dosa besar.
e. Kesimpulan
Iman adalah anugerah terbesar yang diberikan Allah kepada manusia. Untuk menjaga dan meningkatkan keimanan, kita harus senantiasa beribadah, beramal saleh, dan menjauhi segala bentuk maksiat.

Comments

No comments yet. Be the first to comment!

Leave a Reply