
Oleh: Nur Ahmad Rifa'i
Peserta sekolah tabligh wonosobo
Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali berhadapan dengan tawaran menarik dari para penjual. Mereka menawarkan berbagai macam barang, mulai dari pakaian, makanan, perabotan rumah tangga, hingga produk lainnya.
Para penjual ini menggunakan beragam cara untuk menarik perhatian calon pembeli. Ada yang menawarkan diskon menggiurkan, promo menarik, hadiah cuma-cuma, atau iming-iming sejenis lainnya. Bahkan, tak jarang ada pula yang menggunakan janji-janji palsu agar orang-orang tertarik untuk membeli barang yang mereka tawarkan.
Sayangnya, banyak orang yang lebih tertarik pada rayuan para penjual ini daripada tawaran yang datang dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala . Padahal, Allah adalah Zat Yang Maha Menepati Janji dan tidak mungkin berdusta. Iming-iming yang Allah janjikan kepada manusia jauh lebih baik dan abadi, berupa ampunan dan pahala yang tak terhingga. Keduanya merupakan jalan yang dapat mengantarkan seseorang menuju surga yang penuh kenikmatan.
Allah Suhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an,
والصائمين والصائِمَات والحافظين فروجهم والحافظات والذاكرين الله كَثِيرًا وَالذاكِرَاتِ
أعد الله لهم مغفرة وأجرا عَظيمًا
Artinya: "Laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar." (QS. Al-Ahzab (33): 35)
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
من قام ليلة القدر إيمانا و احتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
ومن صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له تقدم من ذنبه
"Barangsiapa yang melakukan qiyamul lail pada malam lailatul qadr karena dasar iman dan berharap pahala kepada Allah, maka diampuni dosa-dosa yang telah lalu. Barangsiapa yang berpuasa karena dasar iman dan berharap pahala kepada Allah, maka diampuni dosa-dosa yang telah lalu." (HR. Bukhari)
Ayat dan hadits di atas merupakan sebagian kecil dari iming-iming yang Allah janjikan kepada manusia. Allah menawarkan pahala yang berlimpah bagi orang-orang yang mendirikan qiyamul lail (salat malam) dan melaksanakan ibadah puasa di bulan suci Ramadan. Selain itu, Allah juga membalas orang-orang yang taat pada perintah-Nya dengan surga dan ampunan yang tak terhingga.
Iming-iming dari Allah ini seharusnya menjadi motivasi utama bagi setiap Muslim untuk meningkatkan ketakwaan dan memperbanyak amal saleh. Jika kita benar-benar taat kepada Allah dan menghidupkan Ramadan dengan puasa serta salat malam, maka itu merupakan bukti bahwa kita tertarik dengan iming-iming Allah. Sebaliknya, jika kita lebih tertarik pada tawaran duniawi yang sifatnya sementara, maka kita telah merugi dan tidak menghargai janji Allah yang jauh lebih baik dan abadi.
Mengapa Iming-Iming Allah Lebih Baik?
Iming-iming duniawi, seperti diskon dan hadiah, hanya bersifat sementara dan terbatas. Kenikmatan yang ditawarkan juga tidak bertahan lama. Bandingkan dengan iming-iming Allah yang berupa surga dan ampunan. Keduanya merupakan kenikmatan abadi yang tidak akan pernah berakhir.
Surga adalah tempat yang penuh dengan kenikmatan dan kebahagiaan yang tidak bisa dibayangkan oleh manusia. Di dalamnya terdapat sungai-sungai yang mengalir, buah-buahan yang lezat, dan istana-istana yang megah. Sedangkan ampunan Allah adalah penghapus dosa-dosa yang telah kita lakukan. Dengan ampunan Allah, kita akan terbebas dari siksa neraka dan berhak masuk surga.
Bagaimana Meraih Iming-Iming Allah?
Untuk meraih iming-iming Allah, kita harus senantiasa meningkatkan ketakwaan dan memperbanyak amal saleh. Ketakwaan adalah kunci utama untuk mendapatkan ridha Allah. Dengan takwa, kita akan selalu berusaha menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Selain itu, kita juga harus memperbanyak amal saleh, seperti salat, puasa, zakat, sedekah, dan lain sebagainya. Amal saleh adalah bukti bahwa kita benar-benar beriman kepada Allah dan ingin mendapatkan ridha-Nya.
Kesimpulan
Iming-iming Allah adalah yang terbaik dan abadi. Jangan sampai kita terlena dengan iming-iming duniawi yang hanya bersifat sementara, sehingga melupakan iming-iming Allah yang jauh lebih baik dan abadi.
Oleh karena itu, marilah kita senantiasa berlomba-lomba dalam kebaikan dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala . Jangan sampai kita terlena dengan iming-iming duniawi yang hanya bersifat sementara, sehingga melupakan iming-iming Allah yang jauh lebih baik dan abadi.
Wallahu a'lam bishawab.
Comments
No comments yet. Be the first to comment!