
Oleh : Siti Aliffah, Peserta Sekolah Tabligh.
Bumi selalu berputar kadang di atas, kadang di bawah. Demikian pula manusia kadang menerima kebahagian kadang menerima bencana. Bencana yang timbul kadang berupa fisik kadang berupa bencana hati.Kala manusia menimpa bencana, kadang membuat situasi menjadi darurat , menebar ketakutan dalam hati siapapun yang masih bernyawa. Ini merupakan bencana, nazilah (yang diturunkan) dari Allah Swt bagi manusia.
Al-Quran menyebutkan bencana sebagai musibah (sesuatu yang menimpa), bala (cobaan untuk memperteguh keimanan berupa peristiwa menyenangkan atau menyedihkan), fitnah (cobaan atau ujian), ‘adzab (sesuatu yang membuat tersiksa, ancaman, hukuman), fasad (buruk, sengketa, semua perbuatan manusia yang tidak baik yang mengakibatkan kerusakan di bumi baik kerusakan alam atau kerusakan sosial), halak (menghancurkan, membinasakan), tadmir (kehancuran), tamziq (kehancuran akibat perbuatan manusia), ‘iqab (balasan, hukuman bagi manusia), dan nazilah (yang diturunkan Allah) (Majelis Tarjih dan Tajdid: 2015).
Allah berfirman dalam Alqu’an Surat Al Hadid/57 : 22-23
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ (22) لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ (23)
_Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah. Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri. (QS. Al-Hadid/57: 22-23)
Bencana, apapun bentuknya, sesungguhnya merupakan bentuk kasih sayang Allah kepada manusia, pada hakikatnya merupakan ujian dan cobaan atas keimanan dan perilaku yang telah dilakukan oleh manusia. Bencana yang datang berakibat negatif bagi kehidupan manusia akibat perbuatan dan kesalahan perhitungan manusia dalam menghadapi risiko. Bahkan karena kesalahan tersebut, tidak menutup kemungkinan dampak bencana semakin meluas, merambah ke dalam banyak aspek kehidupan. Kepanikan manusia pun meningkat, sehingga tidak perlu heran jika dalam situasi bencana bermunculan pihak-pihak yang saling menyalahkan atau bahkan saling mencari keuntungan di tengah kesulitan.
Jika direnungkan dengan hati yang jernih, bencana sejatinya berdampak positif bagi manusia, karena akan mendorongnya untuk berpikir, bergerak, demi memperbaiki kehidupan. Di dalam Alqur’an Surat Ar Ra’d/13 ayat 11
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
"Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (QS. Al-Ra’d/13: 11).
Lantas, apa yang masih harus dilakukan di tengah-tengah fokus ikhtiar kita sebagai manusia bumi menghadapi bencana?
Sujud, menurut pakar tafsir Al Ashfahani, bermakna merendahkan dan menghambakan diri kepada Allah (al-tadzallul lillah wa 'ibadatih) Sujud dalam pengertian ini tidak boleh dilakukan kecuali hanya kepada Allah SWT semata.
Sujud dan penyembahan kepada selain Allah, dilarang keras dalam Islam, karena selain bertentangan dengan prinsip tauhid, juga karena hal itu dapat merendahkan harkat dan martabat manusia sebagai makhluk tertinggi ciptaan Allah.
Rasulullah SAW bersabda, ''Hendaklah kamu banyak bersujud, karena sesungguhnya tiada engkau bersujud sekali kepada Allah, kecuali Allah menaikkan derajatmu dan menghapuskan dosa dan keburukanmu.'' (HR Muslim).
Bersujud, menggunakan hati kita, akal kita, dan raga kita untuk berpasrah dan memohon kepada Allah Swt. Menyertakan asma-Nya dalam setiap langkah ikhtiar kita. Menyebut-Nya sebanyak mungkin, sesering mungkin. Ketika manusia berikhtiar mengatasi bencana sertakanlah asma-Nya!
Demikian juga, apabila kita memang harus bekerja setiap hari, melangkahkan kaki ke luar rumah dan tak dapat menghindari ruang dan fasilitas umum, maka melangkahlah dengan waspada, sertakanlah asma-Nya terus menerus, pada setiap aktifitas kita!
Selain dengan bersujud perlu diimbangi dengan kesabaran. Seperti yang diriwayatkan oleh HR Muslim no 2980
عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلّهُ لَهُ خَيْرٌ وَ لَيْسَ ذَلِكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ وَ كَانَ خَيْرًا لَهُ وَ إِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
"Sungguh menakjubkan perkara orang mukmin itu, sesungguhnya seluruh perkaranya adalah baik baginya dan hal itu tidak dimiliki oleh siapapun kecuali oleh orang mukmin. Jika diberi sesuatu yang menggembirakan, ia bersyukur, maka hal itu merupakan kebaikan baginya, dan apabila ia ditimpa suatu keburukan (musibah) ia bersabar, maka hal itu juga baik baginya". (HR. Muslim no. 3980 dalam al-Jami al-Shagir)
Memintalah pada-Nya seperti ‘Ala bin Hadrami utusan Khalifah Abu Bakar as-Shiddiq ketika memohon pertolongan Allah di tengah perjalanan menuju medan perang. Seperti Ummu al-Sa’ib, seorang ibu tanpa penglihatan yang menangis merintih kepada-Nya ketika meminta kesembuhan anaknya (Tsabit: 2018). Mereka telah membuktikan kekuatan sujud mereka.
Melalui musibah yang diberikan manusia, Allah Swt menguji untuk melihat kesetiaan, dan Ia pun menanti dengan setia sembari memberi seluruh kekuatan untuk berikhtiar. Sadarilah, tidak ada kasih sayang yang lebih setia, melebihi kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Maka, balaslah kesetiaan itu dengan sujudmu yang seutuhnya. Hatimu, akalmu, dan ragamu, sujudkanlah itu semua kepada Allah al-Hayyul Qayyum, ar-Rahman ar-Rahim! Karena manusia adalah makhluk dua dimensi, fisik dan psikis, tercipta dari thin (tanah) sehingga berbentuk fisik, juga merupakan makhluk spiritual atas ditiupkannya ruh oleh Allah Swt (Kartanegara, 2007).
Maka sujudkanlah hatimu, akalmu, dan ragamu. Memohonlah pada-Nya dalam sujud-sujud itu agar Allah Swt meridhai setiap ikhtiar , mengangkat musibah ini dari kita, keluarga kita, Negara kita, saudara-saudara muslim kita, dan manusia di belahan bumi mana pun. Dengan demikian, engkau telah menyempurnakan ikhtiar dan tawakkalmu pada-Nya.
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ, وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ, وَفَجْأَةِ نِقْمَتِكَ, وَجَمِيعِ سَخَطِكَ
"Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari lenyapnya nikmat-Mu, dari beralihnya keselamatan (yang merupakan anugerah)-Mu, dari datangnya siksa-Mu (bencana) secara mendadak, dan dari semua kemurkaan-Mu. (HR. Bukhari 1/238 no. 685, Muslim 4/2097 no. 2739, Abu Dawud 2/92 no. 685).
Semoga Allah meridhoi setiap ikhtiar kita, menjadikan musibah berbuah rahmat dan barokah-Nya, dan menjadikan sujud-sujud kita sebagai habit dalam keseharian selanjutnya. Wallahu a’lam.
Daftar Pustaka:
1. Istianah, Lc, M.Hum. Allah menanti hatimu, akalmu, dan ragamu untuk bersujud
2.https://images.search.yahoo.com/search/images;_ylt=Awr90P6dup5ngXoHMctXNyoA;_ylu=Y29sbwNncTEEcG9zAzEEdnRpZAMEc2VjA3BpdnM-?p=gambar+Sujud+kepada+Allah&fr2=pivweb&type=G210US885G91867M3906207eda7d2c69a8c00ecc32b64a19&fr=mcafee#id=3&iurl=https%3A%2F%2Fmediapondokjatim.com%2Fwp-content%2Fuploads%2F2023%2F11%2Filustrasi-bersujud-dapat-mendekatkan-diri-dan-hati-kita-kepada_221119180723-845-1024x683.jpeg&action=click.
3. Nashih Nashrullah, Sujud dalam Alquran, Makna dan Keutamaannya untuk Umat, https://islamdigest.republika.co.id/berita/q7sz6n320/sujud-dalam-alquran-makna-dan-keutamaannya-untuk-umat.
4. MPIPDM Pekalongan, Keistimewaan Sujud Kepada Allah, https://pekalonganmu.com/V2/2021/05/27/keistimewaan-sujud-kepada-allah/.
Comments
No comments yet. Be the first to comment!