
MUHAMMADIYAHWONOSOBO.COM - Pimpinan Daerah Muhammadiyah Wonosobo, menjadi penyelenggara Pelatihan Inisiasi Manajemen Masjid Unggulan se-Karesidenan Kedu Jawa Tengah, di GOR AR Fachrudin SMA Muhammadiyah Wonosobo, Sabtu - Ahad, 18 - 19 Januari 2025
Pelatihan ini di inisiasi oleh Lembaga Pembinaan Masjid (LPM) PWM Jateng dan dikuti oleh Utusan dari LPM/Takmir Masjid Muhammadiyah Daerah se-Karesidenan Kedu dan dalam acara Pembukaan di hadiri oleh Ketua PCM dan Ketua Ortom se-Daerah Wonosobo
Wakil Ketua PDM Wonosobo, Qasdan Dawami menyampaikan selamat datang dan semoga seluruh penggerak Masjid Muhammadiyah menjadi orang-orang yang hatinya selalu terikat dengan Masjid yang merupakan satu dari 7 golongan yang diberikan naungan di Padang Mahsyar.
Ketua Takmir Masjid Al Falah Sragen Kusnadi Ikhwan menyampaikan bahwa Jawa Tengah satu-satunya PWM yang memisahkan LPCR dengan PM (Pembinaan Masjid) karena banyaknya program yang harus dilaksanakan Masjid sebagai pusat peradaban.
Dalam pelatihan ini hadir 74 peserta dari 14 Takmir Masjid se-Karesidenan Kedu yang terdiri dari Wonosobo 6 masjid, Kab Magelang 4 Masjid, Temanggung 2 Masjid dan Kota Magelang, Purworejo, Kebumen masing-masing 1 Masjid. Khusnadi berharap dari pelatihan ini tercipta Masjid Muhammadiyah pelopor kemandirian dan makmur memakmurkan, maju memajukan, cerah mencerahkan.
Dalam materi Mindset Kemasjidan, H Kusnadi Ikhwani, Ketua Takmir Masjid Al Falah Sragen menampilkan testimoni anak-anak muda yang senang, menghabiskan waktunya di Masjid Al Falah sekitar jam 08:00 - 22.00 maupun yang bekerja di Masjid Al Falah. Sebagian besar dari mereka senang dengan Masjid Al Falah karena semua kebutuhan mereka terpenuhi, makan, minum, tidur, wifi, fasilitas, berkreasi, rekreasi, belajar agama, banyak teman, relasi, dapat gaji, tidak dimarahi tapi diarahkan, dipercaya, bisa teratur sholat jamaah dan tahajud, umroh gratis. Ada diantara mereka yang mantan debt colektor, anak punk yang biasa tidur di SPBU. Bagi mereka uang mungkin bisa mengatasi semua masalah tapi yang dibutuhkan anak muda adalah waktu untuk dibersamai, kasih sayang dan intensitas komunikasi, berikan pondasi hidup darimana mau kemana, setiap anak memiliki level yang beda-beda dari yang siap berjuang untuk agama sampai ada yang memusuhi agama, semua dikelola dengan baik dan inilah investasi untuk anak muda agar suka dan aktif di masjid.
Materi berikutnya tentang Formula Memakmurkan Masjid dipandu oleh Aji Mahbar Kusuma, setiap utusan perwakilan kabupaten/ kota menyusun Visi, Misi, Strategi, kultur, analisa SWOT setiap Masjid dan didiskusikan dalam materi Masjid Plan bersama dengan semua peserta.
Untuk memperkuat spiritualitas peserta di laksanakan qiyamul lail dengan imam ustdz Tsaqif, seorang anak muda dari Boyolali yang aktif di Masjid Al Falah, dilanjut kultum Faedah Sholat Lail dan Tahsin Al Qur'an.
Berikan ‘ruang’ dan ‘uang’ agar anak muda betah di Masjid
Apapun masalahnya Masjid solusinya (pramz)
Comments
No comments yet. Be the first to comment!