Home > Article > Category > KABAR

SEKOLAH TABLIGH MT PWM JATENG, SIAPKAN MUBALIGH MENGGERAKKAN DAN MENCERAHKAN

SEKOLAH TABLIGH MT PWM JATENG, SIAPKAN MUBALIGH MENGGERAKKAN DAN MENCERAHKAN

MUHAMMADIYAHWONOSOBO.COM - Majelis Tabligh PWM Jateng sukses menggelar wisuda sekolah tabligh angkatan 1-4 di Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP) yang dihadiri oleh 150 peserta wisudawan wisudawati, pimpinan wilayah Jateng,  perwakilan PDM dan mentor dari setiap PDM pelaksana sekolah Tabligh. Adapun pelaksana sekolah tabligh angkatan ini antara lain  Universitas Muhammadiyah Kendal Batang (UMKABA), Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP), Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA ) dan PDM Wonosobo.

Dr. Aang Kunaepi M.Ag, ketua Korp Mubaligh Muhammadiyah (KMM) Jawa Tengah dalam  sambutannya menyampaikan mubaligh harus memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi profesional, kompetensi keagamaan, kompetensi komunikasi dan kompetensi kepribadian dan sosial. Mubaligh juga harus bisa menjadi teladan dan memiiki karakter kerja dan moral yang baik. Disamping itu mubaligh Muhammadiyah harus memiliki Growth Mindset bukan Fixed Mindset sehingga bisa menghadapi perubahan. 


Sementara itu Drs. H. Jumari Al-Ngluwari selaku Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah yang membidangi Majelis Tabligh meyampaikan bahwa Sekolah Tabligh merupakan bentuk realisasi dari program prioritas yaitu memperkuat basis ummat di akar rumput. Lebih lanjut beliau mengharapkan para mubaligh bisa lebih dekat dengan ummat, sebab penyakit yang sering menjangkiti mublaigh adalah kalau sudah terkenal menjadi sulit dekat dengan ummat.

Beliau juga mengharapkan agar PWM, PDM maupun PCM memberi panggung untuk para mubaligh yang telah mengikuti sekolah tabligh, jangan hanya mengadirkan mubaligh besar tetapi membesarkan mubaligh. Sementara itu kepada para peserta beliau menitip pesan agar menjadi mubaligh Muhammadiyah bukan “mubaligh di Muhammadiyah.”

Beliau juga menghimbau kepada para peserta yang baru mengikuti sekolah Tabligh ini agar ke dalam bersifat sifat  militan dan ke luar bersifat toleran . 

Hal ini merujuk kepada Surat An-Nahl Ayat 125:

ٱدْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلْحِكْمَةِ وَٱلْمَوْعِظَةِ ٱلْحَسَنَةِ ۖ وَجَٰدِلْهُم بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ

Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk".

Beliau menjelaskan, ayat diatas mengajarkan agar mubaligh memiliki tiga metode maupun sifat  yang tidak bisa dipisahkan, yaitu hikmah, mau’idzah hasanah dan diskusi dengan cara yang baik. Dengan sifat tersebut mubaligh bisa bersikap bijaksana, memandang sesuatu dalam perspektif orang lain, memiliki keluasan hati, wawasan yang luas dan berlapang dada. Ia memiliki ciri ketika dihadapkan masalah, maka “pecah nalare” bukan “pecah sirahe sebagaimana orang yang  sempit dada. (Muadzin)

Comments

No comments yet. Be the first to comment!

Leave a Reply