
Pemuda Muhammadiyah Daerah Wonosobo seperti diceritakan KH Muchtarudin Abbas terlihat gerakannya setelah Hizbul Wathan melebur menjadi Gerakan Pramuka yang diintruksikan oleh pemerintah pada tahun 1961.
Hal ini juga dikonfirmasi oleh ustadz Thobroni keberadaan Pemuda Muhammadiyah telah ada sebelum tahun 1965, sebelum itu bagian kepemudaan banyak terlibat dalam kegiatan Hizbul Wathan sehingga Pemuda Muhammadiyah belum terlihat.
Keberadaan Pemuda Muhammadiyah Wonosobo meskipun terlihat dan terbentuk namun belum ada Musyawarah Daerah ataupun kegiatan yang tersusun secara rapi dan sistematis. Saat itu yang bergerak di kepemudaan daerah dikomandani oleh Moch. Kosim dan salah satu yang aktif adalah Sholeh Yahya, di masa Kepemimpinan PDM Bapak Mohammad Toha sekitar tahun 1968.
Pada sekitar tahun 1969 ketika Soeharto mengambil alih Kepemimpinan Nasional dan mengambil kebijakan untuk mengontrol aparatur negara dan demi terciptanya efektifitas kerja dan stabilitas pemerintahan, keluarlah sebuah aturan yang melarang setiap aparatur negara aktif, merangkap jabatan di organisasi non pemerintah (ormas).
Keluarnya kebijakan tersebut membuat Pimpinan Pemuda Muhammadiyah Wonosobo bersiasat dan mengganti pimpinan agar Pemuda Muhammadiyah berjalan dengan baik, karena Moch. Kosim ketika itu merupakan aparatur negara (PNS).
Melihat kondisi itu Moch. Kosim memanggil tiga orang Pemuda Muhammadiyah ke Kantor Pimpinan Muhammadiyah Daerah (PMD) yakni Sudirman, Thobroni dan Mulatno. Ketiga orang inilah yang kemudian ditunjuk untuk melanjutkan Kepemimpinan di Pemuda Muhammadiyah. Dari ketiga pemuda tersebut kemudian masing-masing menjadi Ketua, Sekretaris, Bendahara.
Setelah ditunjuk secara aklamasi menjadi PDPM, maka ketiganya mulai bekerja dengan pembagian wilayah yang berbeda-beda. Sudirman memusatkan kerja di keorganisasian dan di kesekretariatan, Thobroni dan Mulatno memfokuskan diri pada pengembangan pemuda Cabang dan kegiatan pengajian. Pemuda Cabang saat itu belum terbentuk secara resmi. Jika ditanya siapa Ketua Pemuda Cabang yang ditunjuk adalah satu nama yang bertanggung jawab mengurusi soal kepemudaan.
Pada Periode inilah keorganisasan dan kegiatan mulai di programkan, berdasarkan. Kepemimpinan PDPM Periode 1980-1990, Ketua : Sudirman AS, Sekretaris Yunianto, Anggota Thobroni Yusuf dan Bahyan Wisnu. Didukung oleh Ketua PCPM Wonosobo : Thobroni Yusuf,
PCPM Kertek : Yusuf, PCPM Kalikajar : Mutakim dan Sodiq, PCPM Sapuran : Widodo Yanto, PCPM Kepil : Haryanto, PCPM Selomerto : Bejo Combi, PCPM Leksono : Yasa, PCPM Mojotengah : Khozin, PCPM Mlandi : Sukirno, PCPM Tieng : Aulawi, PCPM Kaliwiro : Zuhro.
Dalam periode ini dibentuk Forum Koordinasi AMM (Gabungan Ortom Muhammadiyah : PM, NA, IPM, HW) Program Kegiatannya : 1). Mengadakan pengajian AMM selapanan keliling ke Cabang-cabang setiap ahad legi, pemateri dari PDM Wonosobo, 2). Pekan Olahraga (POR) HW : pertandingan sepakbola, pingpong, bola voli, badminton, catur sekitar tahun 1985. 3). Mengadakan Training Center (TC) Melati, peserta AMM, Pemateri dan instruktur dari PP Pemuda Muhammadiyah. 4). Kursus Mubaligh Pemuda. 5) Semua kegiatan PDM diserahkan ke PDPM sebagai panitia.
Pada waktu itu Kegiatan PDPM dan PCPM Wonosobo menjadi satu bersama dengan AMM lainnya di rumah yang diberi nama Bumi Karya Sudagaran dimana rumah tersebut untuk kegiatan AMM dan sebagian untuk rumah Bapak Moh. Zaed (sekarang menjadi TK ABA 1 Sudagaran).
Musyawarah Daerah Pemuda Muhammadiyah pertama terpilih Purwanto Periode 1990-1995 , Bambang WEN Periode 1995-1999, Asrori Zaeni Periode 1999-2003, Imron Rosyadi Periode 2003-2007, Muhammad Ridho Periode 2007-2011, Khanif Rosyadi Periode 2011-2015 : Firman Cahyadi Periode 2015-2019, Sunarno Eko Supranoto Periode 2019-2023, Adinda Bagus Satria Periode 2023-sekarang.
Rentang waktu yang telah dilalui Pemuda Muhammadiyah Wonosobo telah mengikhtiarkan banyak usaha dalam rangka perkaderan persyarikatan, umat dan bangsa, baik itu dalam bidang agama, ekonomi, sosial dan lingkungan. (rdp)
Sumber : Sinar Sang Surya di Bumi Asri, Rekam Jejak Gerakan Muhammadiyah di Wonosobo, TP2SM Grama Surya. Yogyakarta, April 2023
Comments
No comments yet. Be the first to comment!