Home > Article > Category > KABAR

MUHAMMADIYAH WONOSOBO LUNCURKAN GJDJ : GERAKAN JAMAAH DAKWAH JAMAAH BERBASIS MASJID DAN PEMBERDAYAAN

MUHAMMADIYAH WONOSOBO LUNCURKAN GJDJ : GERAKAN JAMAAH DAKWAH JAMAAH BERBASIS MASJID DAN PEMBERDAYAAN

MUHAMMADIYAHWONOSOBO.COM - Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Wonosobo menggelar Workshop Gerakan Jamaah dan Dakwah Jama'ah (GJDJ) pada Ahad, 20 Juli 2025, di GOR SMA Muhammadiyah Wonosobo. Kegiatan ini dirangkai dengan peringatan Milad IPM ke-64, Fortasi Pelajar Muhammadiyah, Festival Pelajar Muhammadiyah Wonosobo dan Santunan Muharram Ceria 1447 H untuk anak-anak dari keluarga dhuafa.

Workshop dihadiri Wakil Ketua PWM Jawa Tengah H. Ibnu Hasan, narasumber dari UMP Ugung Ario Wibowo, serta jajaran Pleno PDM, UPP, PCM, Ortom, dan Amal Usaha Muhammadiyah se-Kabupaten Wonosobo.

Sekretaris PDM Wonosobo, H. Firman Cahyadi dalam sambutannya menegaskan bahwa GJDJ adalah langkah strategis dalam memberdayakan jamaah berbasis masjid, ranting, dan cabang. “GJDJ bukan hanya agenda dakwah, tapi gerakan pemberdayaan yang harus ditindaklanjuti secara konkret dan kolaboratif,” ujarnya.

Jamaah: Dari Objek Menjadi Subjek Dakwah
Wakil Ketua PWM, H. Ibnu Hasan menekankan bahwa GJDJ merupakan ikhtiar untuk mengubah paradigma dakwah Muhammadiyah: jamaah tidak boleh hanya datang, duduk, diam, dan mendengarkan. “Jamaah harus menjadi subjek dakwah. Mereka adalah aset penting: di dalamnya ada ZIS, kader, dan potensi sosial yang luar biasa,” tegasnya.

Menurutnya, masjid adalah pusat gerakan umat. “Masjid memiliki kekuatan spiritual dan sosial yang terus menerus. Dari masjid, peradaban Islam dibangun, dari Rasulullah di Quba, hingga KH Ahmad Dahlan di Langgar Kidul,” lanjutnya.

Ibnu juga memaparkan strategi GJDJ: membentuk inti jamaah atau pamong, pelatihan rutin, program shalat berjamaah, gerakan pengajian, ZIS, pemberdayaan ekonomi, serta pelibatan generasi muda.

“Target minimal satu masjid percontohan GJDJ di setiap ranting atau cabang,” tambahnya.

Mengelola Dinamika Jamaah dengan Bijak
Psikolog UMP, Ugung Ario Wibowo dalam sesi materi menyampaikan pentingnya mengelola keberagaman karakter dalam jamaah. “Jamaah terdiri dari berbagai latar belakang, kepribadian dan keinginan. Semua itu harus disatukan dalam satu frekuensi tujuan, bukan dengan otoritas, tapi kesadaran bersama,” jelasnya.

Ia menekankan pentingnya menciptakan dinamika kelompok yang positif, sinergis, dan demokratis agar program dakwah dan pemberdayaan bisa berjalan efektif.

Tindak Lanjut dan Harapan Prestasi
Menutup acara, H. Firman Cahyadi menegaskan bahwa tindak lanjut GJDJ akan dikoordinasikan oleh tiga majelis: LPCR, Majelis Tabligh, dan MPM. PDM juga akan melakukan monitoring rutin di setiap cabang dan ranting.

“Kita berharap Muhammadiyah Wonosobo dapat mengulang sukses dalam ajang Cabang/Ranting/Masjid Award tahun ini di Banjarmasin, setelah tahun lalu Masjid Darussalam unggul tingkat nasional di Palembang dan sebelumnya PCM Kertek di Makassar,” pungkasnya. (Rdp)

Comments

No comments yet. Be the first to comment!

Leave a Reply