
MUHAMMADIYAHWONOSOBO.COM - Ketua MPKSDI PWM Jawa Tengah, Hamam Sangadi Ph.D dalam Baitul Arqam RS PKU Muhammadiyah Wonosobo (26-27/07/25) menyampaikan materi tentang Profil Kader Muhammadiyah bahwa Kader Muhammadiyah dari AUM lebih dari sekadar Bekerja Tujuan utama kehidupan seorang kader Muhammadiyah bukanlah sekadar bekerja mencari nafkah, melainkan mengabdikan diri untuk Islam.
Keberadaan kita di amal usaha Muhammadiyah seperti PKU bukanlah sesuatu yang netral atau kosong dari makna, melainkan bagian dari syiar Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Seperti firman Allah dalam QS. Al-Hasyr: 18 : “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan.”
Ayat ini menjadi pengingat agar kita tidak menjalani profesi dan kehidupan sehari-hari secara mekanik, tetapi dengan kesadaran akan misi akhirat.
Bekerja sebagai Simbol Dakwah Islam. Menjadi bagian dari PKU tidak hanya berarti menjadi tenaga medis atau administratif, tapi juga menjadi simbol Islam menghadirkan nilai-nilai Islam di dunia kerja. Pekerjaan yang dilakukan kader Muhammadiyah adalah bagian dari ibadah dan perjuangan menegakkan Islam dalam kehidupan nyata.
Sebagaimana firman Allah dalam QS. An-Nisa: 9 : "Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Maka hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan mengucapkan perkataan yang benar."
Ayat ini menekankan pentingnya regenerasi yang kuat bukan hanya fisik dan ekonomi, tetapi juga spiritual dan moral.
Kader Muhammadiyah Lebih dari Sekadar Anggota. Kader adalah kumpulan orang-orang yang terdidik, sanggup mengemban tugas keumatan, kebangsaan, dan kemnusiaan. Mereka dibina untuk menjalankan peran strategis dalam masyarakat. Kader bukan hanya berilmu, tetapi juga punya integritas dan militansi dalam membawa misi dakwah.
Jenis-Jenis Kader:
1). Kader Kultural (Intilan) muncul dari proses sosial dan ketertarikan alami terhadap nilai-nilai Muhammadiyah.
2). Kader Ortom
terbentuk lewat gerakan intelektual dan emosional—sering terlibat dalam banyak kegiatan positif. Mereka
terbina secara formal di dalam organisasi seperti PM, IPM, NA, HW, TS dan lainnya.
3). Kader Profesional (AUM)
Mereka bukan hanya pegawai, tapi juga kader yang mewakili nilai-nilai Muhammadiyah di tempat kerja.
Di level Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), komitmen kader sering digambarkan melalui ayat : "Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam." (QS. Al-An’am: 162) Mereka bekerja bukan hanya karena gaji, tapi karena rasa wakaf diri kepada perjuangan Islam.
Profil Ideal Kader Muhammadiyah
Seorang kader Muhammadiyah adalah pribadi yang : amanah dan profesional sebagai staf, baik hati, dermawan, kualitas pribadi yang kuat, seperti para kader awal Muhammadiyah, Menonjol dalam kebaikan, memiliki sifat terpuji, berani memulai hal-hal baru untuk kemaslahatan umat
Mereka memegang prinsip: sedikit bicara, banyak kerja. Tidak terjebak dalam wacana tanpa aksi, tapi konsisten dalam amal nyata, spiritual dan sosial. (rdp)
Comments
No comments yet. Be the first to comment!