Home > Article > Category > OPINI

DEPRESI BERKEPANJANGAN : PERSPEKTIF MEDIS DAN ISLAM

DEPRESI BERKEPANJANGAN : PERSPEKTIF MEDIS DAN ISLAM

Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang dapat mempengaruhi perasaan, pikiran, dan perilaku seseorang. Meski sudah menjalani perawatan, depresi sering kali dapat kambuh, terutama jika pemicunya tidak teridentifikasi atau diatasi. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara mengatasi depresi yang kambuh dari segi medis dan pandangan agama Islam.
---
Pendekatan Medis untuk Mengatasi Depresi yang Kambuh
1. Konsultasi dengan Profesional Kesehatan Mental
Kunjungan rutin ke psikolog atau psikiater sangat penting, terutama jika depresi sering kambuh. Dokter dapat mengevaluasi kembali kondisi Anda, menyesuaikan dosis obat, atau merekomendasikan terapi tambahan, seperti terapi kognitif perilaku (CBT).
2. Mengelola Pemicu Stres
Identifikasi pemicu stres adalah langkah penting. Penyebab bisa berupa tekanan pekerjaan, konflik keluarga, atau pengalaman traumatis. Dengan mengetahui pemicu, kita dapat belajar untuk mengelolanya lebih baik melalui strategi coping yang sehat.
Katakanlah setelah melakukan identifikasi, ternyata pemicu stress yang dominan adalah keadaan rumah yang berantakan, kotor, pekerjaan rumah yang menumpuk, maka hal tersebut yang perlu kita upayakan untuk bisa diminimalisir, misalkan dengan tidak menunda pekerjaan rumah. Jika tidak memungkinkan untuk melakukannya sendiri, sesekali bolehlah minta tolong kepada orang lain untuk mengerjakannya, dengan konsekuensi kita rela menyisihkan upahnya sebagai imbalan. Namun jika alasan tidak mengerjakannya adalah karena malas, maka kita hanya butuh ACTION, lawan rasa malas itu dengan mengawali melakukan hal kecil terlebih dulu, misal buang sampah saja, atau lap meja saja, atau sekedar mandi saja dan seterusnya.  Aksi kecil ini biasanya akan merangsang tubuh terus bergerak sehingga memicu kita melakukan pekerjaan yang lainnya.
3. Mengatur Pola Hidup Sehat
Olahraga: Aktivitas fisik terbukti meningkatkan produksi endorfin, yang membantu memperbaiki suasana hati. Saat Otot kita berkontraksi badan kita mengeluarkan dopamin, serotonin yang dapat membuat mood menjadi baik, endorfin juga seperti morvin atau penghilang rasa sakit yang alami, epinefrin, hormon adrenalin yang memicu semangat, jadi saat otot mengalami kontraksi memang dia sengaja membuat robekan kecil-kecil, yang nanti akan tumbuh lagi atau otomatis membuat sel-sel baru.

Yang terjadi pada otak juga sama, dengan kita exercise dia akan membentuk neuron-neuron baru, sel sel saraf baru, membantu menumbuat jaras baru atau jaringan-jaringan (network) atau sel-sel baru, itu membantu fungsi kognitif yang membuat lebih fokus. Itulah mengapa seringkali para dokter atau psikiater membimbing pasiennya dengan cara BERGERAK.
Kembali pada contoh pemicu stress tadi, bayangkan jika kondisi rumah kita berantakan seperti kapal pecah, selama berjam-jam otak kita akan merekam seisi rumah yang berantakan tersebut, kemudian secara alami tubuh akan mengeluarkan hormon kortisol, yang memicu kesedihan batin kita. Sehingga tidak menutup. Kemungkinan hal tersebut juga dapat menyebabkan masalah batin lainnya, seperti mudah marah, kesal, merasa lemah, payah. Anak salah sedikit emosi kita meluap-luap, masalah sepele jadi sangat mengganggu karena ketidakmampuan hati kita mengelola emosi, berawal dari menunda pekerjaan masalah yang timbul setelahnya malah berlarik-larik, ya stress, ya mudah marah, ya sedih, akhirnya anak juga menjadi korbannya. 
Selain olahraga, tidur yang cukup juga mampu menjaga kestabilan emosi, kurang tidur dapat memperburuk gejala depresi.
Makanan Bergizi: Konsumsi makanan kaya omega-3, vitamin D, dan zat besi dapat membantu memperbaiki fungsi otak.
4. Terapi Alternatif
Beberapa terapi seperti meditasi, yoga, atau mindfulness juga dapat membantu mengurangi gejala depresi. Teknik ini fokus pada pengelolaan emosi dan pengendalian pikiran.
Pendekatan Islam dalam Mengatasi Depresi
Dalam Islam, kesehatan mental memiliki perhatian yang besar. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil berdasarkan ajaran Islam:
1. Memperkuat Hubungan dengan Allah SWT
Shalat: Melaksanakan shalat lima waktu dengan khusyuk dapat memberikan ketenangan jiwa. Allah SWT berfirman:
“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan sesungguhnya itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (QS. Al-Baqarah: 45)
Dzikir dan Doa: Berdzikir dan berdoa dapat membantu mengalihkan pikiran negatif dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Contoh doa untuk mengatasi kecemasan adalah “Allahumma inni a'udzu bika minal hammi wal hazan”.
2. Berpikir Positif (Husnuzan)
Islam mengajarkan untuk selalu berpikir positif terhadap ketetapan Allah. Kesulitan yang dialami adalah ujian dan sarana mendekatkan diri kepada-Nya.
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya...” (QS. Al-Baqarah: 286).
3. Silaturahmi dan Dukungan Sosial
Dalam Islam, penting untuk menjaga silaturahmi dan berinteraksi dengan sesama. Dukungan dari keluarga, teman, atau komunitas dapat memberikan semangat dan mengurangi rasa kesepian.
4. Bersedekah dan Membantu Orang Lain
Bersedekah dapat memberikan kebahagiaan dan rasa berarti. Rasulullah SAW bersabda:
“Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi).
5. Membaca Al-Qur'an
Membaca dan merenungi ayat-ayat Al-Qur'an dapat memberikan ketenangan jiwa. Salah satu ayat yang menenangkan adalah:
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28).
---
Menggabungkan Pendekatan Medis dan Islam
Kesehatan mental dapat ditangani secara holistik dengan menggabungkan pendekatan medis dan nilai-nilai spiritual. Anda bisa menjalani terapi medis sembari meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Jangan ragu untuk mencari dukungan dari keluarga, teman, atau komunitas Islam yang peduli terhadap kesehatan mental.
Ingatlah bahwa depresi bukanlah tanda kelemahan iman, melainkan sebuah kondisi yang memerlukan perhatian dan penanganan. Dengan izin Allah, kesembuhan dapat diraih melalui ikhtiar yang sungguh-sungguh dan tawakal kepada-Nya.
Kesimpulan:
Mengatasi depresi yang kambuh memerlukan kombinasi perawatan medis, dukungan sosial, dan pendekatan spiritual. Selalu ingat bahwa Allah SWT bersama orang-orang yang bersabar, dan kesulitan yang Anda alami adalah bagian dari perjalanan hidup yang penuh hikmah.

Oleh : Ani Jumrotun
Peserta Sekolah Tabligh, Angkatan 2 di SMA Muhammadiyah 1 Wonosobo/ PDM Wonosobo

Comments

No comments yet. Be the first to comment!

Leave a Reply