Home > Article > Category > KABAR

ANGGOTA DPR RI FRAKSI PDIP DAPIL JATENG VI, SOFWAN DEDY ARDYANTO MENGADAKAN SILATURAHMI MASA RESES KE PDM WONOSOBO

ANGGOTA DPR RI FRAKSI PDIP DAPIL JATENG VI, SOFWAN DEDY ARDYANTO MENGADAKAN SILATURAHMI MASA RESES KE PDM WONOSOBO

MUHAMMADIYAHWONOSOBO.COM - Anggota DPR RI Komisi V Fraksi PDIP Dapil Jateng VI, Sofwan Dedy Ardyanto, mengadakan Kunjungan dan Silaturahmi Masa Reses ke PDM Wonosobo, Sabtu, 12 April 2025

Acara berlangsung akrab dan interaktif di halaman Kantor PDM Wonosobo, dihadiri oleh Ketua dan Pleno PDM, PDA, Majelis/Lembaga dan Ortom, kurang lebih 50 orang

Dalam sambutannya Ketua PDM Wonosobo, Bambang WEN menyampaikan Program dan Amal Usaha Muhammadiyah Wonosobo dalam Bidang Pendidikan, Kesehatan, Sosial dan Ekonomi.

Dalam kesempatan tersebut, Bambang WEN menyampaikan tentang adanya kekuatan besar yang  'membombardir' umat Islam, penyelundupan narkoba  berton-ton yang mengancam terutama generasi muda Islam, bagaimana berpikir tentang agama dan bangsanya kalau memikirkan dirinya saja tidak bisa. Gelombang  informasi medsos yang bebas membawa visi misi liberalisme dan feminisme seperti berpakaian yang kurang baik, terbuka dipertontonkan berdampak pergaulan bebas perlu dicarikan solusinya.

Lebih lanjut Ketua PDM menegaskan bahwa Ormas Islam bukan Organisasi Politik. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda, ormas Islam mengingatkan dan menasehati sementara itu Orpol berwenang membuat dan mengubah Peraturan sehingga perlu saling bersinergi mencapai tujuan yang sama demi kepentingan rakyat dan bangsa.

Sementara itu Anggota DPR RI Komisi V Fraksi PDIP Dapil Jateng Sofwan Dedy Ardiyanto, menyampaikan dalam masa Reses ini semua Anggota DPR turun ke Dapil menyerap Aspirasi Rakyat, termasuk ke Muhammadiyah Wonosobo ini dalam rangka mengetahui, memahami dan menyalurkan aspirasi warga Muhammadiyah untuk di teruskan ke Pimpinan di Senayan.

Sofwan Dedy Ardyanto menceritakan bahwa dia asalnya seorang Musyafir Aktifis Harakah Islamiyah dengan Muhammadiyah tidak asing karena Bapaknya dalam sholat selalu membaca surat Al Ma'un yang di Muhamadiyah menjadi Teologi Al Ma'un dan Surat Quraisy yang intinya sholat tidak akan bermakna kalau tidak membela kaum miskin. Muhammadiyah dengan Bung Karno juga satu kesatuan dulu pernah menjadi Ketua Majelis Pengajaran di Bengkulu, istri Bung Karno, Fatmawati anak seorang tokoh Muhammadiyah. Bung Karno pernah berkata Muhammadiyah adalah sebuah diksi muamalah politik : Teguhlah dalam Prinsip namun Luwes dalam Pergaulan.

Sebagai aktifis Harakah Islamiyah kenapa bisa terdampar di PDIP karena perkenalan dengan seorang tokoh PDIP Jateng, Bambang 'Pacul' yang mengajak terjun ke politik, melihat figur beliau yang sederhana dalam pandangannya termasuk Al Ghorib, menjadi Uswatun Hasanah ketika semua mengejar kekayaan beliau melawan arus, justru bicara ide dan gagasan untuk membangkitkan sementara yang lain kebendaan.

Sofwan berniat ibadah dan jihad di PDIP bertugas merekrut anak muda yang pertama ditanamkan aqidah dan perjuangan politik dalam rangka mengabdi kepada Allah mewujudkan kesejahteraan dan keadilan. Ini adalah doktrin, cita-cita, mazhab, jihad, harakah, ide yang intinya : 1) Jangan bikin orang khawatir masa depannya. 2) Selalu berbagi dan berkolaborasi dengan  siapapun, kalau mengkotakkan diri tidak bisa 'kemana-mana'

Banyak orang-orang Al Ghorib di Senayan, tidak mau terekspos, mereka adalah Ashabul Kahfi yang bekerja dalam senyap namun mimpi itu terwujud nyata.

Dalam sesi dialog, beragam pertanyaan, tanggapan dan permohonan disampaikan oleh audien. Asrori Zaeni dari PDM menanggapi bahwa mengambil apapun dari orang siapapun (kaya/miskin) kalau itu bukan haknya dilarang dalam Islam, beliau mempertanyakan kontribusi/ta'awun/amal shalih DPR RI kepada Muhammadiyah Wonosobo yang sekarang membutuhkan bangunan/asrama untuk Stikesmu.

Priyo Tri Hudaya dari MPM menanyakan bahwa Wonosobo punya DAS yang bermuara di PLTA Mrican dan banyak Program bagaimana mengganti Kentang menjadi produk unggulan yang lain.

Taqiyudin dari PD Tapak Suci menyampaikan banyak prestasi Tapak Suci Wonosobo. Untuk peningkatan membutuhkan Bangunan dan Sarpras untuk latihan TS, tanah sudah ada.

Fata Zaki dari PDM mempertanyakan kemungkinan akses jalan tol di Wonosobo untuk membangkitkan ekonomi dan irigasi pertanian yang masih minim karena Wonosobo termasuk daerah miskin.

Rohani Sulistyowati dari PDA menyampaikan memiliki binaan koperasi UMKM yang menampung 100 pedagang kecil membutuhkan binaan dan bantuan.

Sofwan secara keseluruhan menjawab segala sesuatu tergantung mindset kita, kenapa orang miskin tetap miskin ? Tidak bisa mengakses sumber daya ? Semua karena pikiran, kalau mindsetnya progresif maka nasib akan progresif, semua pasti ada tapi bagaimana kita  rubah jadi potensi/pelajaran untuk melompat lebih tinggi lagi, jadi solusinya tidak selalu anggaran, investasi pikiran lebih jangka panjang, apalagi sekarang pengetatan/efisiensi anggaran yang merambah ke bangunan dan infrastruktur. (rdyp)

Comments

Mantabb Luar biasa PDM Wonosobo

Leave a Reply